Media Dakwah Islam Rujukan

Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam

Mimbarislam.com - Sesungguhnya dunia adalah kampung kebenaran bagi yang benar dalamnya kampung kekayaan bagi yang membekali dirinya, kampung belajar bagi yang mengambil pelajaran, masjid kekasih Allah, mushalla para malaikat Allah,tempat turunnya wahyu,dan tempat berniaganya kekasih-kekasih Allah.” (Nahjul-Balaghah) 
 

Ungkapan Sayidina Ali kw di atas memberikan kepada kita pelajaran berharga akan dimensi lain makna kehidupan di dunia. Dalam untaian yang fasih tersebut, Sayidina Ali kw menunjukkan bagaimana manfaat dan bergunanya dunia bagi peningkatan kesempurnaan manusia. Dunia merupakan taman pendidikan yang mesti dilalui manusia untuk mendapatkan hasilnya kelak di Akhirat. Jika hasilnyan baik maka kebaikan dan kebahagiaan surgalah yang diperolehnya, tetapi jika hasilnya buruk maka keburukan nerakalah yang menjadi tempat tinggalnya, “Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan duniawi, neraka adalah tempat tinggalnya, sedangkan yang takut pada kebesaran Tuhannya dan mencegah dirinya dari mengikuti hawa nafsu, sorga adalah tempat tinggalnya”. (QS. An-Naziat : 37-41)

Kematianyang berarti terpisahnya jasad material dengan ruh, merupakan salah satu stasiun perjalanan menuju ke akhirat, dimana seluruh makhluk hidup di dunia akan berakhir dan memasuki alam yang baru, yakni alam barzakhatau alam kubur. Alquran menyebutkan “Semua yang ada di muka bumi ini akan fana.” (Q.S. al-Rahman: 26); “Setiap yang bernyawa itu pasti akan mengalami kematian.” (Q.S. Ali Imran: 185); “Sesungguhnya engkau wahai rasul, akan mati. Dan sesungguhnya mereka pun akan mati.” (Q.S. az-Zumar: 30).

Mati bukanlah akhir dari segalanya, melainkan dimulainya episode baru dalam kehidupan yang berbeda. Karakter hakiki kematian bukanlah kemusnahan, melainkan pembaharuan dan perpindahan. Karena itu, kematian tidak mesti ditakutkan, tetapi suatu peristiwa yang harus dihadapi dengan berbagai persiapan yang matang, sebab Allah “menjadikan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapakah diantara kamu yang terbaik amalnya” (Q.S. Al-Mulk: 2)

Dalam pandangan agama, seseorang bergerak menuju jalan kesempurnaan dalam bentuk kematian. Dalam Alquran, selain menggunakan kata mauta(mati), terdapat juga istilah tawaffa atau wafat. Tawaffasecara bahasa berarti pengambilan sesuatu secara utuh dan sempurna. Di saat manusia menarik sesuatu dengan betul-betul dan utuh sehingga tak ada yang tersisa, dalam bahasa Arab diungkapkan dengan kata tawaffa. Misalnya ungkapantawaffaitul mal, yang bermakna‘aku telah ambil seluruh harta bendaku tanpa kurang dan lebih.’ Artinya, kematian merupakan pintu atau jembatan yang harus dilewati agar manusia dapat memasuki alam lain yang lebih sempurna. Dengan begitu, kematian berarti kelahiran dan kehidupan baru, ”Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi tugas (untuk mencabut nyawamu) akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Allah-lah kalian akan dikembalikan”. (QS. As-Sajadah: 11).

Jika kita memahami ini, maka kematian merupakan proses pengembalian manusia, baik dari sisi jasmani maupun ruhani. Secara material, dikatakan bahwa jasad manusia berasal dari tanah, maka ia akan kembali ke pada tanah setelah matinya (dikubur/dikebumikan), begitu pula secara non-material, ruh manusia berasal dari alam yang lebih tinggi darinya yaitu alam mitsal (alam barzakh), maka ia dikembalikan ke alam barzakh, yang merupakan alam yang sesuai dengan karakteristiknya.

Mencermati ayat-ayat al-Quran, proses kematian atau pencabutan ruh manusia di bawah kuasa Tuhan yang dilaksanakan oleh utusan-utusan-Nya (malaikat) dengan model pencabutan disesuaikan pada karakter manusianya. Jika manusia mukmin maka proses pencabutan berjalan dengan lancar dan penuh kelembutan,Allah berfirman, “Mereka yang dimatikan oleh para malaikat yang baik itu berkata, ‘Salam sejahtera atas kalian’.” (Q.S. an-Nahl: 32); “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Q.S. al-Fajr: 27-30).

Dan sebaliknya, jika terhadap manusia kafir, utusan-utusan Tuhan mencabut nyawanya dengan penuh kekerasan, Allah berfirman : “Jika saja kamu melihat ketika malaikat itu mematikan orang-orang yang kafir, mereka memukul-mukul wajah mereka dan punggung mereka.” (Q.S. al-Anfal: 50); “…Alangkah dahsyatnya sekira kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), ‘keluarkanlah nyawamu’…” (Q.S. al-An’am: 93). Semoga Allah menjaga kita dari kematian yang su’ul khatimah.
Tag : Kajian Islam
14 Komentar untuk "Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam"

Subekhanllah .....memang betull sdr ku....1 bulan yang lalu istriku di panggil allah swt, 3 minggu berjalan putri ku yang no 2 di dalam mimpinya bertemu dg ibunya di rumahnya yg baru seperti istanah megah , ada pembantunya 4 orang , sempat berbicara panjang lebar dan sempat di ajak keliling rumah yg baru, anaku bilang woowwww rumah bagus sekali kayak istanah megah ,istriku bilang ke anaku dalam mimpinya kamu ikut ibu aja , anaku jwb smentara jangan bu , aku ikut aya saja kasihan aya gk ada yg masakin,langsung anaku terbangun dari tidurnya....subekhanallah kehidupan ke 3 harus kita yakini kawan ,,,,,bahwa kehidupan abadi ada mari kita mulai sekarang menabung amall zariah....!!!!

Untungnya Arwah Isteri Kamu, Mudah-Mudahan Allah beri kita juga nikmat seperti beliau di Alam Kubur Nanti, Mudah-Mudahan Allah ampunkan Dosa kita dan kumpulkan kta, bersama isteri kamu di akhirat nanti bersama-sama dengan Nabi Muhammad SAW...

Semoga kita kaum muslim sama2 saling mendoakan agar selamat dunia sampai akhirat, aamin ya rob

mohon izin untuk mengambil atau mengutip hal diatas, terima kasih

Amin,, terimakasih pencerahannya

Aminnnn ya Allah..semoga semua manusia ingat akan keagungan dan kebesaran Nya

Kalian takut mati. kalau ada yg takut mati Jangan hidup:V

Apakah suatu saat kita di pertemukan dengan seorang yang kita sayang... misalnya keluarga atau orang lain

Kok persis dgn yg aku alami, 3 minggu setelah kematian suami. Aku bermimpi bertemu alm suami, dy tinggal dirumah yg megah bak istana. Setiap kali aku mendekati nya dia bilang..jangan!! Lalu aku blg aku mau ikut kamu.. Dan dy jawab jangan!! Dan dia menjauh. Semoga org2 yg sudah berpulang mendapatkan tempat terindah disisi allah SWT

artikel yang sangat bermanfaat... thanks for sharing,,,, baca juga info seputar beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara mendadak untuk menambah wawasan kita seputar info kesehatan

Alhamdulillah. Dapat ilmu yang bermanfaat

Back To Top